Halaman

Jumat, 17 Juni 2011

Barang Antik

barang2 peninggalan jepang dan masih ada lg yang lain seperti Guci bertuliskan VOC, samurai yg dapat di gunakn sabuk. pedang kembar seperti gambar di atas. dan banyak lagi lainnya.......

edutainment: Idiolect

edutainment: Idiolect: "CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 Background of the Study Movie is a mass media power which can arouse influence toward the audience. It affe..."

Idiolect

















Laporan Penelitian BK

www.google.com
BIMBINGAN KONSELING

Pengertian Bimbingan Konseling ( BK )
            Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok yang bermasalah ataupun tidak  agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial,
belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma - norma yang berlaku. Bimbingan konseling juga merupakan suatu tempat dimana peserta didik untuk bertukar pikiran serta untuk menyelesaikan suatu permasalahannya.Bimbingan konseling itu sangat penting karena tanpa adanya bimbingan konseling suatu sekolah itu tidak akan berjalan dengan baik.Oleh karena itu hubungan antara bimbingan konseling dan pelaksanaan didalam sekolah sangatlah erat.
Struktur BK
Kepala Sekolah
Komite
SMKN 1 Batu
                               ß--------------------à

Koordinator BK
Wakil Kepala Sekolah
Siswa
Guru BK
Wali Kelas
Guru Mapel
Tatib
 








               
Program Bimbingan Konseling di Sekolah secara umum :
1.      Program Tahunan
2.      Program Semesteran
3.      Program Bulanan
4.      Program Mingguan
5.      Program Harian.

Prinsip dan Azas Bimbingan Konseling :
1.      Bimbingan dan Konseling diperuntukkan bagi semua konseli
2.      Bimbingan dan Konseling sebagai proses individuasi
3.      Bimbingan menekankan hal yang positif
4.      Bimbingan dan Konseling merupakan usaha bersama
5.      Pengambilan keputusan merupakan hal yang essensial dalam bimbingan dan konseling.
Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan Bimbingan dan Konseling sangat ditentukan oleh asas – asas berikut :
1.      Asas Kerahasiaan                    7.  Asas kekinian
2.      Asas Kesukarelaan                  8.  Asas keterpaduan
3.      Asas Keterbukaan                   9.  Asas keharmonisan
4.      Asas Kegiatan                         10. Asas Keahlian
5.      Asas kemandirian                    11. Asas Alih Tangan Kasus
6.      Asas Kedinamisan
Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah:
1.      Mengatasi kesulitan dalam belajar, sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
2.      Mengatasi terjadinya kebiasaan yang tidak baik saat proses KBM dan hubungan sosial.
3.      Mengatasi kesulitan – kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani.
4.      Mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan program studi.
5.      Mengatasi permasalahan dalam pemilihan pekerjaan kelak mereka tamat.




SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian Supervisi Pendidikan
            Secara bahasa Supervisi terdiri atas 2 kata. Yaitu , super yang berarti “ atas “ , dan vision yang berarti “ visi “. Sedangkan menurut istilah , supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya. Supervisi pendidikan juga merupakan sebuah upaya untuk mengawasi, memperbaiki, dan mengevaluasi kinerja guru di sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan oleh pimpinan sekolah maupun dengan guru yang lain agar kinerja guru dalam sekolah lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.

Tujuan Supervisi Pendidikan
a.       meningkatkan mutu kinerja guru membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya. Membentuk kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat dan saling menghargai satu dengan yang lainnya. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa Meningkatkan kulaitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
b.      Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik.
c.       Meningkatkan keefektifan dan keefesienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
d.      Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasu belajar sebagaim,ana yang diharapkan.
e.       Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

Kepala Sekolah sebagai Supervisor
            Di SMKN-1 Batu , Kepala Sekolah merupakan Supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Dalam kedudukannya sebagai supervisor/pengawas kepala sekolah bertugas melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk membimbing para guru dalam menentukan bahan pelajaran yang dapat meningkatkan potensi siswa, memilih metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar, mengadakan rapat dewan guru, dan mengadakan kunjungan kelas. Supervisi/Pengawasan merupakan control agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dalam kegiatan supervisi juga diperlukan yang sifatnya merupakan usaha membantu setiap personel terutama guru, agar selalu melaksanakan kegiatan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.
kegiatan atau usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor antara lain:
1.      Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya;
2.      Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar;
3.      Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku;
4.      Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai sekolah lain;
5.      Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok, menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk mengikuti penataran-penataran, seminar sesuai dengan bidangnya masing-masing;
6.      Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan komite sekolah atau POMG dan intansi-intansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa.
Syarat menjadi Supervisor
Setidaknya seorang supervisor memiliki beberapa macam keterampilan yang berhubungan dengan posisinya sebagai supervisor. Beberapa keterampilan itu antara lain :
1. Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan yang dipimpin
§  Working on : wibawa (power on)
§  Working for : pembantu bagi orang yang disupervisi
§  Working mithin : bersama-sama
2. Keterampilan dalam proses kelompok
Supervisor harus terampil :
§  Membangkitkan semangat kerjasama
§  Merumuskan tujuan
§  Merencanakan bersama
§  Mengambil keputusan bersama
§  Menciptakan tanggung jawab bersama
§  Menilai dan merivisi bersama
3. Keterampilan dalam hubungan insani (human relation)
Supervisor tidak semata-mata berurusan dengan aspek meteril tetapi berhadapan dengan manusia-manusia yang berbeda perilaku.
§  Hubungan pribadi : pribadi orang yang bersangkutan
§  Hubungan fungsionil : fungsi yang dijalankan seseorang
§  Hubungan instrumental : didasarkan atas pandangan memperalat bawahan
§  Hubungan konsensionil : didsarkan atas kebiasaan atau kelaziman yang berlaku.
4. Keterampilan dalam administrasi personal
§  Supervisor harus terampil :
§  Menyeleksi anggota/karyawan baru
§  Mengorientasi anggota/karyawan baru
§  Menempatkan dan menugaskan sesuai kecakapan
§  Membina
5. Keterampilan dalam evaluasi (evaluation)
§  Merumuskan tujuan dan norma-norma
§  Mengumpukan fakta-fakta perubahan
§  Menterapkan criteria dan menyusun pertimbangan
§  Merevisi rencana yang disusun
Kemudian setelah memenuhi keterampilan diatas, kita akan mengetahui berbagai macam type-type seorang supervisor pendidikan. Type-typenya antara lain :
1. Otokratis : supervisor penentu segalanya
2. Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gontong royong secara kekeluargaan.
3. Manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa yang dikehendaki supervisor dengan cara musulihat
4. Laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik.



ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan tersusun dari dua kata yakni administrasi dan pendidikan. Secara etimologi kata administrasi berasal dari bahasa Latin yaitu “ad” yang berarti kepada dan “ministro” yang berarti melayani. Secara garis besar dan bebas kata administrasi dapat diartikan dengan pengabdian atau pelayanan terhadap suatu objek tertentu.
            Secara istilah Administrasi adalah upaya pencapaian tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama. Di dalam pengertian tersebut, kata efektif merujuk kepada hal yang telah menjadi tujuan dan dihasilkan adalah sama dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan kata efisien merujuk pada penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya, dana, material, tenaga dan waktu secara ekonomis.
            Pengertian Administrasi pendidikan juga dapat ditinjau dari beberapa aspek.
1.      Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.

2.      Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.


3.      Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

4.      Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.


5.      Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.

6.      Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
7.      Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.

8.      Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.

Tujuan Administrasi Pendidikan

Secara umum tujuan administrasi pendidikan adalah untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajaran di dalamnya berlangsung dengan baik. Sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah :
1.      Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki pengetahuan dan pengertian dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia Pancasila sesuai dengan ketetapan MPRS No. IV/ 1973 dan berbuat selaras dengan pengertian itu.
2.      Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu keterampilan atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk hidupnya dalam masyarakat. Dan dengan demikian dapat berdiri sendiri serta menyumbangkan kecakapannya bagi pembangunan masyarakat berpancasila.
3.      Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.
 Secara singkat dapat dikatakan administrasi pendidikan di sekolah bertujuan untuk menciptakan situasi yang memungkinkan anak-anak memmpunyai pengetahua dasar yang kuat untuk melanjutkan pendidikan dan mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus untuk dapat hidup mandiri dalam masyarakat serta mempunyai sikap hidup sebagai manusia pancasila dengan pengabdian untuk membangun manusia pancasila Indonesia.
Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
            Bidang-bidang yang terdapat dalam administrasi pendidikan sangatlah banyak, namun yang paling penting untuk adalah sebagai berikut :
Bidang Tata Usaha Sekolah, meliputi :
1.      organisasi dan struktur pegawai tata usaha sekolah;
2.      anggaran belanja keuangan sekolah;
3.      masalah kepegawaian dan personalia sekolah;
4.      keuangan dan pembukuannya;
5.      korespondensi atau surat menyurat;
6.      masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisia buku induk, rapot dan sebagainya.
Bidang personalia murid, meliputi :
1.      organisasi murid;
2.      masalah kesehatan murid;
3.      masalah kesejahteraan murid;
4.      evaluasi kemajuan murid;
5.      bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
Bidang personalia guru, meliputi :
1.      penganggkatan dan penempatan tenaga guru;
2.      organisasi personel guru;
3.      masalah kepegawaian;
4.      masalah kondite dan kemajuan guru;
5.      refreshing dan up-grading guru-guru.
Bidang pengawasan (supervisi), meliputi :
1.      usaha membuktikan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya;
2.      mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah;
3.      mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran;
4.      usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.

Bidang pelaksanaan dan pengembangan kurikulum, meliputi :
1.      berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurukulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran;
2.      melaksanakan organisasi kurikulun beserta metode-metodenya, disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

Secara singkat bidang-bidang tersebut dapat digolongkan dalam :
  1. Bidang administrasi material, yaitu kegiata administrasi yang mencakup bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan, dan lain-lain.
  2. Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya.
  3. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya pelaksanaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan lain sebagainya.












LAPORAN
Hasil Observasi dari SMKN 1 Batu Malang
Mata Kuliah Profesi Keguruan
(Bimbingan Konseling, Supervisi Pendidikan, Administrasi Pendidikan)

           
 










Oleh :
                                    Bima Teresna Alisandi                        (0736201)
                                    A.M Ali Munada’                               (07360199)



ENGLISH DEPARTMENT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MALANG
2011